Sumber
Daya Manusia dan Organisasi
Pengertian
sumber daya manusia atau disingkat dengan SDM pada organisasi
ataupun perusahaan adalah topik pembahasan yang akan dijelaskan pada materi
pelajaran kali ini. Semua akan dijelaskan mengenai struktur organisasi sdm, system
penggajian, dan deskripsi dan spesifikasi tugas
Pengertian
Pengertian
Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber
daya manusia atau yang dikenal dan disingkat dengan SDM adalah potensi yang
merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material / non finansial) di
dalam organisasi bisnis yang dapat di wujudkan menjadi potensi nyata (real)
secara fisik maupun non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Pengertian
sumber daya manusia melalui sumber Wikipedia yang
mengartikan bahwa sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang
sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik
institusi maupun perusahaan. Sumber daya manusia juga merupakan kunci yang
menentukan perkembangan perusahaan.Organisasi ataupun perusahaan pastinya
memerlukan manajer yang mampu bekerja dalam menghadapi kompetisi secara
fleksibel. Masih banyak top manajer dan para manajer pembantunya yang belum
memahami akan fungsi, tujuan dan kontribusi manajemen sumber daya manusia
(MSDM) dalam mengembangkan organisasi ataupun perusahaan agar menjadi
kompetitif dalam mewujudkan eksistensinya.
Masih
banyak dari top manajer dan para manajer bawahannya yang tidak menyadari serta
kurang memahami bahkan tidak melaksanakan tanggungjawabnya dalam mengelola
sumber daya manusia (SDM) di lingkungannya masing-masing. Dari
manajemen sumber daya manusia (SDM) ternyata masih sangat langka
akan tenaga kerja yang profesional untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
secara efektif dan efisien. Keberhasilan pengelolaan sumber daya manusia
(SDM) akan nampak pada keberhasilan mendapatkan komitmen karyawan.
Dengan memberi perhatian yang penuh dan membuat karyawan percaya terhadap
organisasi, akan diperoleh komitmen dari karyawan. Jika komitmen karyawan telah
diperoleh, maka yang akan didapatkan yakni karyawan yang setia, bekerja sebaik
mungkin untuk kepentingan organisasi.
Bentuk-bentuk
Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk
Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri
dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi
Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.
Struktur
Organisasi Fungsional
Struktur
Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur
Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja
dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi
manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia.
Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan
dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat
untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan
beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat
menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar
unit kerja.
Contoh Struktur
Organisasi Fungsional.
Struktur
Organisasi Divisional
Struktur
Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur
Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan
letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di
perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional
akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional. Dalam
struktur organisasi fungsional, setiap manajer yang mempunyai spesialisasi
fungsional menggantikan tempat dan peranan si pemilik perusahaan. Transisi
menuju spesialisasi ini membutuhkan sebuah perubahan substansial dalam gaya
manajemen pimpinan perusahaan. Sebagai organisasi yang menumbuhkan dan
mengembangkan sejumlah produk dan pasar yang berkaitan, struktur organisasi ini
secara teratur berubah untuk merefleksikan spesialisasi yang lebih besar.
Struktur
Organisasi Matriks
Struktur
Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari
Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan
untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur
Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan
Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional
juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang
ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya
multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua
pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur
Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau
perusahaan-perusahaan multinasional.
Contoh Struktur
Organisasi Matriks.
Deskripsi
dan Spesifikasi Tugas
Menurut A.F. Stoner
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang
bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang
yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya.
1.
Merencanakan, mengembangkan dan
mengimplementasikan strategi di bidang pengelolaan
dan pengembangan SDM (termasuk perekrutan dan pemilihan kebijakan/
practices, disiplin, keluhan, konseling, upah dan peryaratannya,
kontrak-kontrak, pelatihan dan pengembangan, perencanaan suksesi, moril dan
motivasi, kultur dan pengembangan sikap dan moral kerja, manajemen penimbangan
prestasi dan hal seputar manajemen mutu – dan lain-lain (ditambahakan selama
masih relvean)
2.
Menetapkan dan memelihara sistem yang
sesuai untuk mengukur aspek penting dari pengembangan HR.
3.
Memonitor, mengukur dan melaporkan
tentang permasalahan, peluang, rencana pengembangan yang berhubungan dengan SDM
dan pencapaiannya dalam skala waktu dan bentuk / format yang sudah disepakati.
4.
Mengatur dan mengembangkan staf langsung
(yang melakukan direct report kepadanya).
5.
Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan
SDM per departemen sesuai anggaran-anggaran yang disetujui.
6.
Bertindak sebagai penghubung (liaison)
dengan para manajer functional / manajer department yang lain agar memahami
semua aspek-aspek penting dalam pengembangan SDM, dan untuk memastikan mereka
telah mendapatkan informasi yang tepat dan mencukupi tentang sasaran, tujuan /
obyektif dan pencapaian-pencapaian dari pengembangan SDM.
7.
Memelihara kesadaran dan pengetahuan
tentang teori pengembangan HR yang sesuai zaman dan metoda-metoda dan
menyediakan penafsiran yang pantas untuk para direktur, para manajer dan staf
di dalam organisasi.
8.
Berperan untuk evaluasi dan pengembangan
strategi pengelolaan SDM dan kinerja dalam pengimplementasian strategi
tersebut, dengan bekerja sama dengan tim eksekutif.
9.
Memastikan setiap aktivitas mempunyai
benang merah serta terintegrasikan dengan persyaratan-persyaratan organisasi
(organizational requirements) untuk bidang-bidang manajemen mutu, kesehatan dan
keselamatan kerja, syarat-syarat hukum, kebijakan-kebijakan dan tugas umum
kepedulian lingkungan.
10.
Jika merupakan jabatan direktur formal,
Melaksanakan tanggung-jawab dari seorang direktur utama / Board of Director
(BOD) menurut patokan-patokan etis dan hukum yang berlaku, seperti yang
tuangkan di dalam kebijakan direktur atau dokumen standar (lain) yang biasa
digunakan.
Sistem
Penggajian
Siklus
Manajemen SDM (Penggajian)
Siklus
manajemen SDM / Penggajian adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang dan
Operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif
dalam mengelola pegawai.
Tugas - tugas siklus
penggajian :
1. Merekrut &
mempekerjakan karyawan
2. Melatih
3. Memberikan tugas
pekerjaan
4. Memberikan
kompensasi ( Penggajian )
5. Mengevaluasi
kinerja
6. Memberhentikan
pegawai secara sukarela / dipecat
Aktivitas - aktivitas
yang dilakukan pada sistem penggajian adalah :
1. Perbarui file induk
penggajian
Langkah
ini digunakan untuk mencerminkan berbagai jenis perubahan penggajian yang
meliputi :
1.
perekrutan
2.
pemberhentian
3.
Perubahan tingkat gaji
4.
Perubahan dalam pengurangan
diskresi
Semua
perubahan penggajian dimasukkan tepat pada waktunya dan ditampilkan dalam
periode pembayaran berikutnya , namun catatan tentang pegawai yang telah
berhenti atau dipecat jangan langsung dihapus karena beberapah laporan
akhir tahun (termasuk formulir w-2) membutuhkan data mengenai semua
pegawai yang pernah bekerja untuk organisasi tersebut sepanjang tahun
terkait.
2. Perbarui tarif &
pemotongan pajak
Perubahan
tersebut terjadi ketika bagian penggajian menerima pembaruan mengenai perubahan
dalam tarif pajak dan potongan gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah dan
perusahaan asuransi.
3. Validasi data waktu
dan kehadiran
Penerapan
insentif dan bonus membutuhkan adanya hubungan antara sistem penggajian dengan
sistem informasi penjualan dan siklus lainnya guna mengumpulkan data yang
akan digunakan untuk menggunakan teknologi informasi. Program penggajian
tersebut akan melakukan pemeriksaan edit untuk memverifikasi akurasi dan
kewajaran data pada saat dimasukkan.
4. Mempersiapkan
penggajian
File
data yang telah di urutkan kemudian digunakan untuk membuat cek gaji pegawai
selanjutnya semua potongan penggajian akan dijumlah dan totalnya di
kurangkan dari gaji kotor untuk mendapatkan gaji bersih . Terakir yaitu
daftar penggajian dan cek gaji pegawai dicetak.
Daftar
penggajian yaitu laporan yang mendaftar gaji kotor setiap pegawai, potongan
gaji & gaji bersih dalam format multi kolom dan disertai daftar
potongan terpisah yang mendaftar berbagai potongan sukarela untuk setiap
pegawai.
5. Membayar gaji
Sebagian
besar pegawai dibayar dengan menggunakan cek atau dengan penyimpanan langsung gaji
bersih ke rekening bank pribadi mereka.
6. Hitung kompensasi
dan pajak yang dibayar perusahaan.
Perusahaan
membayar beberapa pajak penghasilan dan koempensasi pegawai. banyak perusahan
juga menawarkan para pegawai mereka rencana kompensasi fleksibel, yang
memungkinkan setiap pegawai. Menerima jaminan minimum asuransi pengobatan dan
konstribusi pensiun, ditambah dengan kredit kompensasi tambahan yang dapat
digunakan untuk mendapatkan waktu libur ekstra atau asuransi kesehatan
tambahan.
7. Keluarkan Pajak
Penghasilan dan potongan lain - lain
Aktivitas terakhir dalam proses
penggajian adalah membayar kewajiban pajak penghasilan dan potongan
sukarela lainnya dari setiap pegawai.
Tujuan
pengendalian, Ancaman dan Prosedur
Selain
tugas - tugasnya, Siklus manajemen SDM / Penggajian juga memiliki fungsi utama
yaitu pengendalian yang memadai agar dapat memastikan terpenuhinya tujuan berikut
ini :
1.
Semua Transaksi Penggajian diotorisasi
dengan benar
2.
Semua Transaksi Penggajian yang dicatat
valid
3.
Semua Transaksi Penggajian yang valid
dan diotorisasi dicatat
4.
Semua Transaksi Penggajian dicatat
secara akurat
Peraturan
pemerintah terkait yang berhubungan dengan pengiriman pajak dan pengisian
laporan penggajian serta MSDM telah terpenuhi. Aset (baik kas maupun data)
dijaga dari kehilangan atau pencurian . Aktivitas siklus manajeman SDM /
Penggajian dilakukan secara efisien dan efektif
Berbagai
dokumen dan catatan ( kartu waktu, daftar penggajian ) berikut adalah ancaman –
ancaman utama dalam seklus manajemen SDM/ Penggajian dan prosedur
pengendlian yang dapat diterapkan untuk mengurangi ancaman - ancaman
tersebut.
1. Pengontrakan dan
perekrutan tenaga kerja
Bentuk
ancaman :
a)
Memperkerjakan pegawai yang tidak berkualifikasi atau berkelakuan buruk.
Prosedur Pengendalian :
Prosedur memperkerjakan
yang baik, termasuk verifikasi keahlian pelamar kerja, referansi dan riwayat
pekerjaan.
b)
Pelanggaran Hukum ketenagakerjaan
Prosedur pengendalian :
Dokumen lengkap atas
prosedur untuk mempekerjakan ; pelatihan pengembangan terkini dalam hal
hukum ketenagakerjaan.
2. Pemrosesan
Penggajian
Bentuk
Ancaman :
a)
Perubahan file induk penggajian tanpa otorisasi
Prosedur pangendalian :
Pemisahan tugas pada
data SDM vs Penggajian dan distribusi cek gaji ; pengendalian akses ;
tinjauan atas semua perubahan.
b)
Data waktu yang tidak akurat
Prosedur pengendalian :
Otomatisasi pengumpulan
data ; berbagai pemeriksaan edit; rekonsiliasi data kartu waktu dengan data
kartu waktu kerja.
c)
Pemrosesan Penggajian yang Tidak Akurat
Prosedur pengendalian :
Total Batch dan
pengendalian aplikasi lainnya rekening kliring penggajian tinjauan
peraturan IRS.
d)
Pencurian atau distribusi cek gaji tipuan
Prosedur pengendalian :
Setoran langsung
distribusi cek gaji dilakukan oleh sesorang yang independen dari proses
penggajian.
3. Umum
Bentuk
Ancaman :
a)
Kehilangan atau pengungkapan data tanpa otorisasi
Prosedur pengendalian :
Prosedur pembuatan
cadangan
b)
Kinerja yang kurang baik
Prosedur pengendalian :
Pengembangan dan
tinjauan periodik atas metrik kinerja yang tepat; program pelatihan.
Komentar
Dalam
pembahasan Sumber Daya Manusia dan Organisasi dapat disimpulkan bahwa SDM dan
struktur organisasi sangatlah penting dalam kehidupan karena salah satu faktor
yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik
institusi maupun perusahaan. Sumber daya manusia juga merupakan kunci yang
menentukan perkembangan perusahaan. . Keberhasilan pengelolaan sumber daya
manusia (SDM) akan nampak pada keberhasilan mendapatkan
komitmen karyawan. Dengan memberi perhatian yang penuh dan membuat
karyawan percaya terhadap organisasi.
Dalam
struktur organisasi terdapat struktur Organisasi Fungsional, Struktur
Organisasi Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi
Matriks. Dalam struktur organisasi fungsional dapat dipahami dalam hal fungsi
manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Kemudian
pada struktur organisasi divisional adalah struktur Organisasi yang
dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis
dan yang terakhir struktur organisasi matriks ) merupakan kombinasi dari
Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan
untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur
Orgnisasi tersebut. Tugas – tugas dalam SDM bertujuan untuk memasok suatu
organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada
posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Mengenai sistem
penggajian merupakan aktivitas bisnis operasional pemrosesan data terkait yang
berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai. Agar dapat
tercapainya dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Sumber
Referensi
1.
http://pakarkinerja.com/job-description-manajer-hrd-atau-manajer-sdm/
2.
http://reinaldymarlianto.blogspot.co.id/2015/01/struktur-organisasi-dan-manajemen.html
3.
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/